10 PENYEBAB KESERINGAN MENGONSUMSI MIE INSTAN

Mi instan telah menjadi makanan favorit yang sering disantap sehari-hari. Selain praktis dan murah, mi instan juga memiliki cita rasa dan aroma yang menggugah selera. Maka tak heran, tua-muda suka sekali menyantap makanan cepat saji yang satu ini.
Namun tahukah Anda, apa bahaya terlalu sering makan mi instan? Untuk lebih lengkapnya, mari simak di bawah ini!


1. Penyerapan gizi
Mi instan menghambat kemampuan anak di bawah 5 tahun untuk benar menyerap nutrisi. Setelah mengonsumsi mi instan, banyak anak di bawah usia 5 tahun mengalami kesulitan menyerap nutrisi dari makanan sehat yang mereka konsumsi.
2. Kanker
Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu bahan paling populer yang digunakan dalam bisnis pangan, termasuk untuk kemasan mi instan. WHO bahkan menyebut bahan ini sebagai pemicu kanker.

Apa itu Styrofoam atau polystyrene ???
Styrofoam atau Polystyren lebih dikenal di masyarakat ketika digunakan sebagai wadah untuk makanan, umumnya berbentuk kotak atau menyerupai gelas air mineral berwarna putih dan sekilas secara fisik terlihat seperti gabus. Styrofoam menjadi popular dalam bisnis makanan karena mampu menahan bocor sehingga bagus digunakan sebagai wadah makanan berkuah, selain itu kemasan ini mampu mempertahankan suhu, biayanya lebih murah, mudah dibentuk. Namun dibalik semua kelebihan yang ditawarkan oleh kemasan ini, ia membawa 2 ancaman untuk manusia, Kesehatan dan Lingkungan. Racun yang menyamar sebagai wadah makanan ini tak hanya digunakan di restoran-restoran cepat saji tapi juga di tukang jajanan pinggir jalan
Awalnya Styrofoam digunakan dalam dunia industri sebagai bahan insulasi karena ia mampu menahan suhu tapi justru karena inilah sehingga beberapa orang malah memanfaatkannya sebagai wadah makanan atau gelas minuman.
See more at: http://www.biluping.com/2013/04/styrofoam-kotak-makanan-beracun.html#sthash.EUDlHy4Y.dpuf

3. Keguguran
Wanita yang sering makan mi instan selama kehamilan berisiko mengalami keguguran. Hal ini dikarenakan mi instan mempengaruhi perkembangan janin.



4. Metabolisme
Konsumsi mi instan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mi.

5. Propylene glycol
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari pengeringan dengan mempertahankan kelembapan. Tubuh dapat menyerap zat ini dengan mudah dan itu dapat terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini akan menyebabkan kerusakan dan kelainan pada organ tubuh, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Apa itu Propylene glycol?
Propylene glycol adalah cecair jernih, sedikit bersirap pada suhu bilik. Ia mungkin wujud dalam udara dalam bentuk wap, walaupun Propylene glycol perlu dipanaskan atau digoncang untuk menghasilkan wap
Propylene glycol adalah hampir tidak berbau dan tanpa rasa
Propylene glycol adalah bahan kimia yang dibuat oleh reaksi oksida Propylene dengan air
Propylene glycol mempunyai reputasi yang sukar ditandingi untuk penggunaan yang selamat dalam pelbagai produk pengguna, termasuk produk makanan, makanan haiwan, kosmetik dan farmaseutikal, serta aplikasi perindustrian
Ia digunakan sebagai penstabil (untuk menjaga sesuatu bahan yang digabungkan bersama-sama, dan menjaga bahan itu dari penyejatan), dan untuk menyimpan makanan lembab. Ia digunakan dalam banyak makanan yang kita makan, dan FDA menyatakan ianya selamat untuk kegunaan manusia
Propylene glycol gred industrial adalah bahan yang digunakan untuk membuat bahan bukan toksik antibeku dan merupakan bahan solusi untuk kereta, kapal terbang, dan bot; untuk membuat bahan poliester dan sebagai pelarut dalam cat dan industri plastik.

6. Pencernaan
Mi instan dapat mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi mi instan juga mengakibatkan kembung, sembelit atau gerakan usus yang tidak teratur.

7. Obesitas
Mi instan adalah penyebab utama obesitas. Hindari terlalu sering makan mi instan karena mengandung banyak lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.
Apa itu obesitas  ???
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan, berbeda dengan overweight (kelebihan berat badan). Obesitas dan kelebihan berat badan dalam dekade terakhir menjadi masalah global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2005, sekitar 1,6 miliar orang dewasa di atas usia 15 + kelebihan berat badan dan setidaknya 400 juta orang dewasa menderita obesitas.
Jadi untuk mengetahui BMI (body mass index) dapat dilakukan dengan cara: membagi BB (berat badan) dalam satuan kilogram dengan TB (tinggi badan) kuadrat dalam satuan meter.
Contoh seseorang mempunyai BB 83 kg dan TB 1.6 m, maka BMI = 83/1.6*1.6 = 32.4.
Dari hasil BMI yang didapat bisa dibandingkan dengan tabel dan dapat diketahui bahwa pasien menderita obesitas tingkat 1.

8. MSG
Monosodium glutamat (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi. Sekitar 1-2% dari populasi manusia di dunia alergi terhadap MSG. Ketika seseorang alergi terhadap MSG, ia akan menderita rasa terbakar di dada dan kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.

Apa itu Monosodium glutamat (MSG)???
Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat (glutamat). MSG adalah penyedap rasa yang telah hampir selama seratus tahun secara efektif meningkatkan cita rasa terbaik makanan. MSG umumnya diproduksi melalui proses fermentasi yang sama dengan pembuatan kecap, cuka dan yogurt.

9. Natrium
Mi instan juga mengandung banyak sodium. Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindari konsumsi mi secara berlebihan.

10. Junk food
Mi instan dianggap sebagai junk food karena mengandung banyak karbohidrat, tetapi tidak ada vitamin, mineral atau serat. Makanan ini juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel