OLAHRAGA LINGKUNGAN HIDUP (PENCEMARAN OLAHRAGA PADA LINGKUNGAN)




LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

 
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri). (Engkos Kosasih. 1980. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Aries)
Sejak tahun 1996, lingkungan telah menjadi "pilar" ketiga Olympism, setelah Olahraga dan Kebudayaan. Filosofi ini telah banyak diwujudkan melalui sejumlah program dan proyek, baik selama maupun sebelum Olimpiade, oleh beragam stakeholders Pergerakan Olympism, seperti Panitia Pelaksana Olimpiade atau Olympic Games Organising Committees (OCOGs), 205 National Olympic Committees (NOCs), 33 Olympic International Sports Federations (IFs) dan TOP partners. IOC telah memimpin usaha ini - memandu rekan kerjanya melalui seminar, manual dan media praktis lainnya. (Engkos Kosasih. 1980. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Aries)
Melihat Olimpiade, keuntungan dari dukungan lingkungan bisa diterapkan pada setiap kota yang menjadi tuan rumah secara ideal, dimanapun di dunia, harus terjamin. UNEP telah menjadi rekan yang penting bagi Olympic Games Organising Committees dalam masalah ini. Seperti contoh terbaru, panita pelaksana Olimpiade Musim Dingin 2010 bekerja sama dengan UNEP selama tiga tahun untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang merupakan dampak dari penyelenggaraan ajang olahraga internasional. Mereka menetapkan standar baru dalam hal perlindungan terhadap lingkungan dan akan dikenang sebagai Olimpiade yang paling ramah lingkungan.
(Engkos Kosasih. 1980. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Aries)

PEMBAHASAN
A.  LINGKUNGAN
Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat membutuhkan udara untuk bernapas. Udara yang dihirup mengandung oksigen. Udara yang kita perlukan untuk bernapas adalah udara yang bersih. Udara yang bersih banyak mengandung oksigen. Selain udara, manusia membutuhkan air untuk mandi, minum, dan memasak. Kamu memeroleh udara dan air dari lingkungan sekitarmu. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga lingkungan sekitar kita agar kita mendapat air dan udara yang bersih dan segar
Lingkungan terbagi menjadi dua yakni:
1.         Lingkungan Sehat
Lingkungan sehat merupakan situasi dimana keadaan sekitar kita tampak dan terasa bersih, sejuk, dan nyaman. Lingkungan yang bersih dapat tercermin dari udara yang kita hirup, air yang kita pakai, serta tanah yang kita pijak apakah baik atau tidak. Jika baik maka dapat dikatakan bahwa lingkungan kita merupakan lingkungan yang bersih.
Tanaman menghasilkan oksigen yang banyak maka akan terasa nyaman bagi kita untuk menghirup udara disekitar kita. Sungai akan sehat airnya jika orang2 tidak lagi membuang sampah di sungai.
2.         Lingkungan Tidak Sehat
Lingkungan dikatakan tidak sehat jika lingkungan disekitar kita telah terjadi pencemaran. Seperti pencemaran air oleh limbah rumah tangga dan limbah produksi, pencemaran asap dari asap pabrik dan kendaraan bermotor, bahkan pencemaran suara dari suara-suara bising mesin dan kendaraan bermotor.
B.  BAGAIMANAKAH MEMBENTUK LINGKUNGAN SEHAT TERSEBUT
Segala sesuatu dimulai dari yang paling kecil yaitu keluarga. Ya, membentuk lingkungan sehat adalah dari taraf yang paling sederhana yaitu keluarga. Dalam keluarga harus dibiasakan untuk membentuk lingkungan sehat. Mulailah dari hal yang paling kecil dulu, yaitu mengurus diri sendiri.
Setiap anggota keluarga wajib mengurus diri mereka sendiri bila memang sudah dewasa. Misalnya, membersihkan tempat tidur yang telah dipakai tanpa harus menunggu ada pembantu yang membersihkan. Hal itu juga demi kenyamanan bila dilihat. Toh tak ada salahnya bukan membersihkan sesuatu yang baru saja kita pakai, dan tentu saja seharusnya malah merupakan kewajiban kita.
Selain mengurus diri sendiri bila memang sudah waktunya, anggota keluarga juga harus bertanggung jawab atas tempat tinggalnya. Tidak ada yang namanya sirik-sirikan terhadap apa yang berserakan. Misalnya, dalam keluarga diberikan sebuah peraturan bahwa siapa saja yang melihat benda-benda berserakan harus dirapikan. Tak hanya itu saja namun juga siapa saja yang telah memakai sesuatu harus dikembalikan pada tempatnya.
Dengan menerapkan disiplin yang seperti itu maka seluruh anggota keluarga tidak akan merasa asing dengan tempat tinggalnya. Malah sebaliknya, mereka masing-masing akan menyadari bahwa tugas untuk membersihkan dan menjaga lingkungan keluarga agar tetap rapi dan sehat adalah tanggung jawab semua anggota dan bukan tanggung jawab seorang semata.
Dengan begitu lingkungan sehat di dalam keluarga akan bisa terbentuk dengan baik. Setelah bisa merapikan kondisi yang ada di lingkungan tempat tinggal maka untuk selanjutnya untuk membuat lingkungan sehat adalah dengan menjaga kesehatan dan merapikan benda-benda yang tidak rapi di sekitar rumah. Misalnya, bila melihat sampah yang berserakan di jalanan atau daun yang tidak teratur yang baru saja jatuh dari pohonnya, maka harus segera membuangnya di tempat sampah demi keindahan lingkungan.
Bagi warga yang tinggal di sekitar nya, lingkungan sehat juga bisa dibentuk dengan melakukan kerja bakti antar warga setiap seminggu sekali. Kerja bakti ini selain bertujuan untuk menciptakan lingkungan sehat juga bisa mempererat hubungan antar warga.
C.  OLAHRAGA BAGIAN DARI LINGKUNGAN
Olahraga merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Kita dapat melihatnya pada sekitar, makin banyaknya gedung-gedung bertingkat dan sangat kurangnya sarana fasilitas olahraga umum seperti lapangan sepak bola, bola voli, bulu tangkis, dll yang bersifat sarana umum. Padahal jika kita melihat dampak yang ditimbulkan saat ini sangat terasa. Sudah banyak kita dengar tentang istilah global warming atau pemanasan global, hal ini disebabkan salah satu faktornya yakni kurangnya lahan terbuka yang ada pada kota-kota besar.
Olahraga tak selamanya berdampak baik pada lingkungan. Olahraga tertentu juga dinilai menggunakan energi yang berlebih pada saat digunakan. Berikut ini merupakan beberapa olahraga yang tidak ramah lingkungan:
1.      Sebagai contoh mesin treadmill, konsumsi mesin treadmill sebesar 2 tenaga kuda itu sama dengan 1500 Watt listrik (1 Tenaga kuda = 750 Watt). Biasanya rata-rata orang menggunakan mesin treadmill selama 30 menit. Kalau orang tersebut menggunakannya setiap hari maka; 0.5 jam x 1500 Watt = 750 Watt Untuk Setiap Pemakaian. Kalau dirumah yang menggunakan 2 orang maka setiap hari memakai 1.5 KwH dan perbulannya menggunakan 45 KwH.
Kalau treadmill yang digunakan di tempat fitness mencapai 20 orang per hari maka bisa terhitung borosnya energi yang dikeluarkan (belum lagi biaya bulanan/tahunannya). Lebih dari itu, kalau kita olahraga dirumah, biasa kita juga memasang AC (rata2 900 Watt) dan televisi (rata-rata 100 Watt), jadi menambah 1 KwH lagi.
2.      Terjun payung
Terjun payung sebagai olahraga, atau bahkan sebagai aktivitas penuh sensasi berpetualang, namun dibalik kesenangan yang ditawarkan, olahraga yang satu ini sangat mempengaruhi lingkungan karena bahan bakar yang digunakan untuk menerbangkan pesawat di udara. Selama kompetisi terjun payung, pesawat-pesawat kecil yang digunakan harus mengisi bahan bakar di lebih dari satu kali dalam setiap operasinya. Menggunakan pesawat untuk transportasi atau pelatihan pilot adalah satu hal, tetapi untuk hal yang satu ini, sungguh perlu mendapat pertimbangan yang serius.
3.      NASCAR / Olahraga Balap Mobil
Seperti terjun payung, olahraga ini melepaskan emisi karbon ke atmosfir untuk hal yang sebenarnya yang tidak perlu, karena mobil-mobil dalam jumlah yang tidak sedikit dipakai dalam jangka waktu tertentu dengan kecepatan tinggi yang berbahaya dengan mengkonsumsi bahan bakar yang pasti juga tidak sedikit. Alasan ini sangat jelas mengapa olahraga ini menjadi salah satu olahraga buruk bagi lingkungan.
4.      Ski dan Snowboarding
Olahraga ini memiliki dampak merusak lingkungan, namun tidak secara langsung. Pada satu sisi dibutuhkan mesin pembuatan salju untuk mendukung kegiatannya, karena bukit dan resor ski tidak selalu tersedia di setiap komunitas untuk penggemar olahraga musim dingin, hal inilah yang mendorong penggunaan energi besar-besaran.
5.      Berburu
Fakta bahwa perburuan dapat merusak lingkungan tidak dapat diganggu gugat. Tentu saja, kecuali Anda seorang vegetarian. Tapi banyak orang yang berburu tidak melakukannya untuk bertahan hidup, mereka berburu untuk hanya untuk olahraga semata atau bahkan mengoleksi hasil perburuan. Kehilangan spesies dalam suatu ekosistem dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lainnya yang tentunya mempengaruhi sumber daya alamnya juga.
6.      Sepak bola
Suatu ironi mengingat sedang naik daunnya olahraga ini akibat kompetisi piala dunia di Afrika Selatan yang sedang berlangsung. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang paling banyak dimainkan secara global, dan memerlukan pembangunan stadion dengan skala yang tidak sederhana. Stadion dibangun dalam proses yang merusak habitat lingkungan yang ada, dan emisi yang dihasilkan dari proses manufaktur. Tentu saja, transportasi juga berperan sebagai contohnya untuk sarana perjalanan tim olahraga dari tempat tinggal ke stadion olahraga yang dituju.
D.  ALTERNATIF MEMEPERBAIKI LINGKUNGAN DENGAN OLAHRAGA
Banyak yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki atau setidaknya memempertahankan lingkungan kita agar tidak rusak diantaranya:
1. Menanam pohon di sekitar lokasi pertandingan di setiap kejuaraan yang diselenggarakan di semua level, baik nasional maupun internasional. Dalam olimpiade hal ini sudah diterapkan
2. Mengajak para atlet untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Tidak hanya dari atlet, kita bias memulainya dari siswa yang ada di sekolah terutama pada mata pelajaran Penjaskes.
3. Melakukan olahraga yang sederhana dan hemat energi seperti jogging di taman-taman kota, bersepeda, atau aerobik di halaman sendiri.
4. Meningkatkan kesadaran untuk masalah lingkungan kepada generasi muda juga sama pentingnya dengan proyek lain. Youth Olympic Games (YOG), yang akan dilaksanakan untuk pertama kalinya di Singapura pada bulan Agustus 2010, akan mengundang kurang lebih 3,600 atlet yang berumur antara 14 - 18 tahun. Selain berkompetisi, mereka akan berpartisipasi dalam Program Pendidikan dan Kebudayaan, dengan harapan akan meningkatkan kesadaran mereka terhadap peran masing - masing sebagai penduduk dunia. Mereka juga akan mengambil bagian dalam kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan, termasuk terjun langsung dalam kegiatan outdoor, workshop tentang managemen sistem pengairan serta penampilan interaktif mengenai ekosistem alam kita.
5. Para ahli bangunan atau perusahaan pembangun hendaknya melakukan inovasi agar dalam pelaksanaan atau pengerjaan pembangunan sarana olahraga tidak mencemari lingkungan yang ada di sekitar.
6. Menciptakan sarana olahraga yang sejalan dengan konsep penghijauan.


KESIMPULAN

Lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari hidup kita. Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat memerlukan lingkungan yang bersih, selain untuk kesehatan juga faktor pendukung untuk melakukan suatu kegiatan. Tanpa lingkungan yang bersih kita semua akan mudah terkena penyakit.
Namun lingkungan yang bersih sangat sulit di temukan pada saat ini, udara sudah tercemar, air sungai pun sudah tak layak konsumsi lagi. Hal ini juga berdampak pada kegiatan olahraga.
Zaman sekarang sangat sulit untuk berolahraga, semua serba terbatas, hanya beberapa taman di Jakarta yang bias digunakan untuk berolahraga. Tapi hal ini harusnya dijadikan pemicu untuk menciptakan lahan hijau lain yang dapat digunakan untuk berolahraga.
Untuk menciptakan lahan hijau atau taman kota pun harus tidak luput dari konsep ramah lingkungan dalam proses pembuatannya. Sebisa mungkin kontraktor atau yang membuat lahan hijau ini meminimalisir penggunaan energi yang berlebih agar bias lebih hemat energi lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Engkos Kosasih. 1980. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Aries
Muhajir. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Erlangga
antaranews.com
wikipedia.com
okezone.com
vivanews.com
http://www.unep.org/wed/2010/english/
www.olympic.org

 
 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel