OLAHRAGA DAN SISTEM PERTANDINGAN


BAB 1
ORGANISASI
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu opyavov, organon yang berarti adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Menurut Stoner organisasi ialah suatu pola hubungan yang melalui mana orang – orang di bawah pengarahan atasann mengejar tujuan bersama.
Sejarah organisasi
Sejarah organisasi belum pasti kapan terbentuknya, namun organisasi telah dianggap baru dimulai sejak disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini.
Bentuk bentuk organisasi
1.      Organisasi politik
Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang bergerak atau berkepentingan atau terlibat dalam  proses politik dan dalam ilmu kenegaraan
2.      Organisasi social
Organisasi social adalah perkumupan social yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan hokum maupun yang tidak berbadan hokum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam membangun bangsa Negara
3.      Organisasi mahasiswa
Organisasi mahasiswa adalah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor AD/ART yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut.

Organisasi sebagai wadah
Sebagai wadah, organisasi ialah tempat dimana kegiatan kegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Organisasi juga bersifat statis.
Organisasi sebagai proses
Sebagai proses, organisasi menyoroti interaksi antara orang – orang di dalam organisasi tersebut. Karenanya organisasi sebagai proses interaksi jauh lebih dinamis sifatnya disbandingkan organisasi sebagai wadah. Organisasi sebagai interaksi menimbulkan dua jenis hubungan di dalam organisasi, yaitu hubungan formal yang menimbulkan organisasi formal dan informal menimbulkan informal.
Hubungan formal antara orang orang dalam organisasi pada umumnya diatur dalam dasar hokum perincian susunan organisasi dan hubungan bersifat hierakis yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan. Sedangkan informal antara orang – orang di dalam organisasi tidak diatur dalam dasar hokum perincian organisasi, tidak pula terlibat dalam struktur organisasi.
Manfaat organisasi
1.      Organisasi sebagai penuntunan pencapaian tujuan.
2.      Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat
3.      Organisasi menawarkan karir
4.      Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan
Manajemen organisasi
Manajemen adalah proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain.
Fungsi manajemen menurut para ahli yaitu Plainning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Commanding (Pemberian komando), Cordinating (Pengordinasian), Controlling (Pengawasan).
1.      Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan susunan langkah – langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu.
Langkah – langkah dalam membuat perencanaan
-       Analisis situasi dan identifikasi terhadap situasi organisasi dengan memperhatikan tujuan organisasi. Dalam melakukan analisis situasi dapat menggunakan teknik SWOT.
-       Menentukan skala prioritas, hal ini agar kebutuhan organisasi yang mendesak didahulukan untuk menjamin keberlangsungan organisasi.
-       Menentukan tujuan program, agar kegiatan organisasi mengarah pada pencapaian tujuan organisai sehingga dapat diatur nantinya
-       Menyusun rencana kerja operasional.
2.      Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan kegiatan pembagian tugas – tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi sesuai dengan SDM yang dimiliki.
Langkah – langkah pengorganisasian
-       Tujuan pengorganisasian harus dipahami oleh staf
-       Mendistribusikan pekerjaan ke staf secara jelas
-       Menentukan procedural staf
-       Mendelegasikan wewenang
3.      Actuating (Penggerakan)
Pneggerakan memimpin meliputi
-       Mengambil keputusan
-       Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara pemimpin dan bawahan
-       Member semangat, inspirasi, dang dotongan kepada bawahan supaya mereka bertindak
-       Memilih orang – orang yang menjadi anggota kelompoknya secara tepat.
-       Memperbaiki pengetahuan dan sikap – sikap bawahan agar mereka tampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Tujuan penggerakan
-       Menciptakan kerjasama yang efisien
-       Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
-       Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
-       Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
4.      Controlling (Pengendalian/Pengaawasan)
Controlling tidak hanya mengandalkan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi.
Proses controlling :
-       Menentukan standar yang digunakan sebagai dasar pengendalian
-       Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai dengan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang dimiliki
-       Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar
-       Melakukan tindakan perbaikan
-       Meninjau dan menganalisis ulang rencana
Pengawasan dibedakan menurut sikap
-       Preventive control
Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan
-       Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung
-       Pengawasan saat proses dilakukan
-       Pengawasan berkala
-       Penggawasan mendadak
-       Pengawasan melekat
Organisasi penyelenggaraan pertandingan
Tahap – tahap penyelenggaraan pertandingan
1.      Planning
-       Plainningg tempat
-       Planning waktu
-       Planning fungsi
-       Planning tujuan
2.      Organizing
Penyusunan struktur organisasi
-       Struktur personalia dan uraian tugas bidang
·         Pengawas pertandingan
·         Ketua pertandingan
·         Sekretaris pertandingan
·         Seksi perwasitan
·         Seksi lapangan
·         Seksi perlengkapan lapangan
-       Sturktur personalia dan uraian tugas bidang logistic
·         Ketua bidang
·         Seksi akomodasi
·         Seksi konsumsi
·         Seksi angkutan
·         Seksi pengadaan peralatan
-       Struktur personalia dan uraiann tugas bidang umum
·         Ketua bidang
·         Seksi dana
·         Seksi kongres
·         Seksi publikasi dan dokumentasi
Kriteria panitia pertandingan
1.      Ketua pertandingan
2.      Sekretaris pertandingan
3.      Wasit
4.      Wasit dan juri
5.      Pengamat waktu
6.      Dokter pertandingan 
 BAB 2
SISTEM PERTANDINGAN/PERLOMBAAN
Kata pertaandingan dan perlombaan mempunyai perbedaan dan persamaan arti. Persamaannya ialah kedua kata tersebut mengundang kata – kata persaingan. Sementara perbedaannya yaitu
1.      Pertandingan
Kata pertandingan dibentuk dari kata tanding yang mempunyai dua arti yaitu seimbang dan sebanding. Kedua kata tersebut kemudian diturunkan antara lain kata bertanding. Oleh karena itu dapat disimpulkan pertandingan adalah kegiatan cabang olahraga untuk meningkatkan prestasinya dalam bentuk kegiatan fisik dan saling berhadap hadapan.
Contoh olahraga yang dipertandingkan yaitu bola volli, bulutangkis, sepakbola, bola tangan dan semua jenis bela diri
2.      Perlombaan
Kata perlombaan diturunkan dari kata dasar lomba. Kata lomba mempunyai dua arti yaitu adu. Kata lomba itu diturunkan menjadi perlombaan yang berarti kegiatan mengadu ketangkasan atau keterampilan. Oleh karena itu perlombaan didefenisikan kegiatan cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan atau prestasinya dalam bentuk perlawanan tidak langsung.
Cabang olahraga yang dipperlombakan yaitu terukur : atletik, renang, balap sepeda dll. Dan olahraga yang dinilai : loncat indah, senam dll.
SISTEM GUGUR TUNGGAL
Beberapa ciri system gugur ialah :
1.      Yang kalah tidak berhak mengikuti babak berikutnya
2.      Pemenang lawan pemenang
3.      Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama
4.      Peserta yang kalah satu kali sebagai juara kedua
Kelemahan system gugur
1.      Peserta yang sama kuat bias bertemu pada babak pendahuluan
2.      Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan peserta yang sangat lemah
3.      Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu tergolong peserta yang berprestasi
4.      Tidak memberikan kepuasan kepada peserta


BAGAN PERTANDINGAN
Cara menyusun bagan sebagai berikut :
1.      Tulislah nomor urut 1 – 8 atau tulislah dalam huruf besar
2.      Hubungkan kedua nomor atau huruf yang berdekatan dengan membuat garis sejajar dan garis tegak penghubung kedua garis sejajar itu
3.      Urutkan nomor atau huruf pada sebelah kiri bagan, dan nantinya dihuunakan sebagai nomor undian untuk menentukan peserta  berhadapan satu sama lain

















Untuk melaksanakan pertandingan dengan system gugur perlu memperhatikan :
1.      Jumlah peserta yang cukup besar
2.      Keterbatasan sarana dan prasarana
3.      Keterbatasan personel panitia, khususnya wasit
4.      Jumlah data terbatas
5.      Jumlah hasil yang dibatasi
SISTEM GUGUR DENGAN SEEDED/UNGGULAN
Dalam merancang dan mengatur pelaksanaan pertandingan, baik memakai system gugur maupun system yang lain, pihak panitia selaku pelaksana sebaiknya perlu memperhatikan peserta yang diunggulkan pada waktu pelaksanaan undian dan penempatannya pada bagan pertandingan.
Tujuan mnggunakan seeded sebagai berikut
1.      Peserta yang tidak diunggulkan mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain
2.      Peserta terbaik berpeluang banyak untuk keluar sebagai juara
3.      Memberikan keuntungan pada kedua belapihak
4.      Memberikan suasana pertandingan yang lebih menarik
Kelemahan system seeded
1.      Peserta yang lemah hamper dapat dipastikan akan kalah dari peserta seeded meskipun bias terjadi kejutan
2.      Tidak ada kemungkinan bagi setiap peserta unggulan langsung berhadapan karena sebelumnya telah ditentukan seeded
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan seeded
1.      Bila hanya satu seeded, tempakkan di urutan paling atas
2.      Bila ada dua peserta seeded, masing – masing tempatkan pada kedudukan teratas terbawah
3.      Bila jumlah seeded lebih dari dua, tempatkan peserta tersebut dengan menempatkan pada kelompok lain apabila pesertanya banyak, kemudian jarak tiga angka dari seeded pertama dan tiga angka seeded akhir
                            







Selanjutnya tempat yang belum terisi pesertanya diundi oleh panitia di hadapan  peserta pada saat pertemuan teknik. Hal yang perlu diperhatikan panitia dalam penempatan pada bagan peserta yaitu
a.       Peserta unggulan
b.      Bye
c.       Babak pendahuluan
CARA MEMBUAT BAGAN DENGAN BYE DITULIS
Sebelum membuat skema pertandingan dengan cara bye, terlebih dahulu harus mengetahui bye dengan cara menghitung sesuai dengan rumus bye sebagai berikut
K – N = Bye
K : kelipatan ke atas dari N/jumlah peserta
N : Jumlah peserta
1.      Tulislah angka / huruf ke bawah sesuai dengan jumlah kelipatan ke atas dari N atau jumlah peserta (N = 7 berarti buat urutan angka ke bawah 1 – 8 / A – N)
2.      Hubungkan garis berurutan dari nomor atau huruf yang berdekatan sehingga membuat garis sejajar, lanjutkan garis penghubung sejajar tersebut sampai ke akhir.
3.      Hapuslah angka/huruf dan tentukan letak bye. Jika terdapat 16 dan 4 bye, penempatannya sebagai berikut.
-       Bye pertama diletakkan pada kedudukan ke-2
-       Bye kedua pada kedudukan ke-15
-       Bye ketiga pada urutan ke-7
-       Bye keempat pada urutan ke-10








Jumlah peserta 7
1
Bye
2
3
4
5
6
7
Jumlah peserta 6
1
Bye
2
3
4
5
Bye
6

CARA BYE TIDAK DITULIS
Pada prinsipnya hamper sama dengan bye ditulis, hanya isinya tidak menggunakan perkataan atau tulisan bye. Di sini yang mendapatkan bye garisnya lebih panjang.
1.      Tulislah angka / huruf ke bawah sesuai dengan jumlah peserta ( apabila peserta 7 maka urutkan angka 1 – 7 ke bawah).
2.      Tentukan garis yang akan dipanjangkan atau yang mendapatkan bye di angka mana saja
3.      Hubungkan garis yang pesertanya tidak mendapatkan bye sampai babak kedua
4.      Hubungkan kembali garis berurutan dari atas sampai bawah sehingga mencapai ke final.
Jumlah peserta 7
1
2
3
4                                  
5
6
7
Contoh pelaksanaan

SISTEM GUGUR GANDA
System gugur ganda adalah usaha untuk mengurangi kelemahan dari system gugur tunggal dengan ketentuan peserta yang sudah mengalami kekalahan dua kali dianggap gugur serta tidak boleh melanjutkan pada babak berikutnya.
SISTEM KOMPETISI
Kompetisi dalam pertandingan adalah suatu system pertandingan yang pada pelaksanaannya saling berkompetisi dan saling bertemu satu sama lain, setiap peserta berkesempatan melawan peserta lainnya. Dalam pelaksanaannya system kompetisi dapat dilakukan dengan dua cara
1.      Kompetisi setengah
Melaksanakan suatu turnamen dengan cara setengah kompetisi yang bermakna bahwa setiap peserta berkesempatan melawan peserta lainnya masing – masing satu kali.
2.      Kompetisi penuh
Untuk memberikan rasa puas kepada peserta dalam mengikuti suatu kejuaraan karena akan bertemu dua kali masing – masing peserta (home and away).



Cara penyusunan jadwal
Babak/


 
Ronde
I
II
III
IV
V
K.P




Peserta yang bertanding
1x6


 



2X5


 




3X4
1X5



6X4




2X3

1X4



5X3




6X2
1X3



4X2




5X6
1X2



3X6




4X5
1-6



2-5




3-4

Keterangan :
1.      Angka 1 – 6 adalah pasangan peserta
2.      1 – 2 berarti peserta 1 melawan regu 2 demikian juga yang lain
3.      Pada ronde I, bagan harus dibuat dengan cara angka gasal harus ditulis di kiri urut dari atas ke bawah dari angka terkecil sampai angka terbessar. Angka genap ditulis di sebelah kanan urut dari atas ke bawah mulai dari angka terkecil sampai angka terbesar misalnya 1 – 6
4.      Anfka 1 tetap sebagai sumber berada di sudut kiri atas.
5.      Dari ronde I angka 2 bergeser menempati angka 3, angka 3 bergeser menempati angka 4, angka 4 bergeser menempati angka 5, angka 5 bergeser menempati angka 6, dan seterusnya.
SISTEM KOMBINASI / POOL
Pool bertujuan
1.      Mengurangi jumlah pertandingan bila dibandingkan dengan cara setengah kompetisi.
2.      Member kesempatan kepada para peserta untuk bertanding lebih dari satu kali
Variasi cara pool
1.      Pool dengan setengah kompetisi, para pemenangnya dipertandingkan dengan setengah kompetisi lagi.
2.      Pool dengan setengah kompetisi, kemudian pemenang tiap pool dipertandingkan dengan cara system gugur tunggal
BAB 3
MENENTUKAN HASIL PERTANDINGAN SISTEM KOMPETISIS
1.      Kolom peserta
Selain kolom ke bawah juga kolom mendatar, yang diisi dengan hasil pertandingan yang diperolehnya saat melawan peserta lainnya
2.      Kolom main
Diisi dengan jumlah pertandingan yang telah dilaksanakan
3.      Kolom menang
Diisi dengan jumlah kemenangan yang telah diperoleh selama kompetisi
4.      Kolom seri
Diisi dengan seri yang pernah didapatkan selama kompetisi
5.      Kolom kalah
Diisi dengan beberapa kali mengalami kekalahan selama kompetisi berlangsung
6.      Jumlah memasukkan atau mendapat angka
Diisi dengan hasil semua angka yang diperoleh selama kompetisi
7.      Jumlah kemasukan atau angka yang diperoleh lawan
Diisi dengan angka yang diperoleh oleh semua
8.      Kolom perbedaan gol atau hasil rata – rata
Kolom ini diisi dengan hasil perbedaan atau selisih antar angka memasukkan dengan angka kemasukan. Di samping itu ada cabang olahraga yang mengisinya dengan angka rata – rata yaitu angka perolehan atau memasukkan dibagi dengan angka kemasukan yang diperoleh oleh lawan – lawannya.
9.      Kolom urutan juara
Dari hasil perhitungan tersebut, dari tiap peserta ditentukan juaranya dengan memerhatikan :
a.       Jumlah nilai tertinggi yang didapat dari nilai menang ditambah nilai seri
b.      Baru dilihat angka perbedaan antara memasukkan dan kemasukan
c.       Jika masih sama, beberapa kemungkinan dilakukan oleh panitia penyelenggara sesuai peraturan yang berlaku bagi cabang olahraga yaitu melaksanakan tanding ulang atau dengan mengundi.





























Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel